“Membangun Keluarga Rahmatan Lilalamin”



Survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013 tentang tingkat kebahagiaan hidup masyarakat Indonesia yang hidup di perkotaan berada pada taraf 60%. Survei ini menjadi acuan pemerintah untuk menjelaskan tentang perkembangan masyarakat Indonesia pada sidang komisi statistik di PBB. Hasil survei ini juga diikuti dengan perubahan target Millennium Development Goals (MDG’s) yang berakhir pada 2015 dan berlanjut ke Sustainable Development Goals (SDG’s).

Klasifikasi hidup masyarakat Indonesia dibagi menjadi dua bagian, yaitu keluarga sejahtera dan pra sejahtera. Pada klaster keluarga sejahtera, faktor kebahagian hidup diukur dari tingkat ekonomi yang memadai dan akses pada kebutuhan sehari-hari. Oleh karenanya, sebagian besar survei tersebut hanya dilakukan pada wilayah perkotaan yang memili kemapanan ekonomi dan akses yang lebih bagus. Namun tidak dengan masyarakat pedesaan yang masuk pada klaster pra sejahtera. Alat ujur mereka juga tidak bisa semata-mata pada pertumbuhan ekonomi semata.

Berdasarkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), ada 8 fungsi keluarga yang bisa menjadi acuan hidup kebahagiaan dalam sebuah keluarga. Fungsi tersebut antara lain adalah fungsi agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, lingkungan, dan ekonomi. Dari kedelapan fungsi tersebut, penulis melihat bahwasannya ada fungsi yang paling besar kaitannya dalam membangun sebuah keluarga bahagia yaitu fungsi agama. Mengapa fungsi ini dianggap sangat fundamental, hal tersebut karena agama adalah suatu pedoman hidup dalam menentukan suatu sikap dan tindakan sesuai dengan norma dari agama itu sendiri. Sama halnya ketika seorang ingin menikah, maka agama menjadi acuan penting bagi calon pasangan agar memperoleh keluarga yang bahagia kelak.

Di era milenial atau zaman now ini, membangun sebuah keluarga yang bahagia sangat membutuhkan banyak sekali renungan diri dan persiapan. Penulis melihat diera milenial, banyak generasi muda yang terjebak pada perilaku yang harusnya tidak dilakukan pada anak usia remaja awal, seperti hubungan seks pranikah, penggunaan narkoba dan pendewasaan usia perwakinan. 

Beberapa hal memilukan misalnya yang menjadi pemberitaan akhir-akhir ini diantaranya pasangan bocah menikah karena alasan takut tidur sendiri. Kemudian peristiwa memilukan lainnya adalah adanya seorang bocah SD menghamili siswa SMP di Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur. Keduanya masih dibawah umur tetapi telah melakukan hubungan yang seharusnya terlarang untuk ukuran bocah. Musibah ini sangat memilukan dunia pendidikan di Indonesia, kurangnya pengawasan menjadi salah satu alasan hal memalukan ini bisa terjadi. Selain peran orang tua, ada fungsi agama yang abai sehingga ‘bencana’ seperti ini terjadi di negeri tercinta ini.

Saat ini, telah banyak bermunculan kajian-kajian islami mengenai persiapan diri ketika hendak melangsungkan pernikahan atau membangun sebuah keluarga. Dalam islam, menikah adalah salah satu perbuatan yang sangat mulia. Membina sebuah rumah tangga dengan menyatukan dua keluarga kedalam balutan silaturahim antar sesama manusia. Ketika hendak ingin membina sebuah rumah tangga, fungsi agama menjadi penting karena untuk meciptakan sebuah rumah tangga yang bahagia dan harmonis, fungsi agama menjadi acuan dasar untuk setiap pasangan memiliki pemahaman tentang kondisi keluarganya kelak jika terjadi sebuah konflik rumah tangga. Pada fungsi agama diajarkan mengenai problem solver bagi suami istri untuk bisa memahami permasalahan dari sudut pandang yang berbeda.

BKKBN adalah sebuah lembaga yang selalu konsen terhadap permasalah kependudukan demi terwujudnya keluarga Indonesia yang hebat dan bermartabat. BKKBN memiliki program untuk bisa bersinergi dengan pemerintah kab/kota untuk menjangkau daerah dengan materi 8 fungsi keluarga agar terciptanya kondisi pengendalian kependudukan yang merata dan berkualitas. Mewujudkan keluarga yang bahagia, harus dimulai dari diri sendiri dan lingkungan yang mendukung untuk terwujudnya keluarga yang bahagia rahmatan lilalamin berkah dunia akhirat.

Heru Tesar Ichsan (Aceh)
Email : herutesarichsan@gmail.com

Note : Tulisan ini diikut sertakan dalam lomba blog yang diadakan oleh BKKBN Republik Indonesia melalui laman https://keluargaindonesia.id dengan tema pembangunan keluarga.

Komentar

  1. Mohon berikan masukan dan saran terkait tulisan, semoga bermanfaat :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer