Pahlawan Penebar Kebahagiaan



Pahlawan Penebar Kebahagiaan

“SUARA TULUS seorang relawan dapat mengalahkan baliho sebesar APAPUN”
-- Anies Baswedan –



 
Ini adalah salah satu kalimat yang sangat luar yang pernah dicetuskan oleh Sang Inspirasinya para relawan diseluruh Indonesia saat ini. Mungkin dari judul diatas, saya rasa sudah sangat pantas disandingkan untuk seorang relawan sebagai “Pahlawan Penebar Kebahagiaan”. Mereka bekerja tanpa iming-iming kegelimpangan harta duniawi dan materi-materi keuangan. Seorang relawan dapat kita sandingkan sebagai tangan kanannya malaikat yang rela mengabdikan dirinya untuk orang lain.

Saya adalah sebagian besar dari pemuda Indonesia yang berdiri dan mengadikan diri untuk masyarakat Indonesia khususnya daerah kelahiran saya Lhokseumawe. Mungkin teman-teman bisa memanggil saya HERU, mungkin aku mau ceritain bagaimana sejarahnya aku bisa terjun didunia volunteer sampai detik ini. Awalnya aku adalah seorang pemuda insaf, mengapa insaf ? dulunya aku hanya bergerak dibidang internal kampus dan tidak suka bergaul dan berbaur dengan orang banyak diluar sana. Akan tetapi, aku sudah lama mengagumi sosok pak Anies Baswedan yang saat itu masih menjadi Rektor Muda Universitas Paramadina dan saat ini sosok yang kukagumi bisa menjadi Menteri Pendidikan di republik ini. Jujur aku banyak belajar dari buku tersebut tentang arti seorang pemuda.

Ceritanya aku lulus disalah satu event kepemudaan tingkat nasional yang berpusat di kota Banda Aceh. Ajang itu bernama “Dream Maker Youth Camp 2015”, sungguh event ini sangat bagus untuk kebangkitan pemuda Indonesia. Pada saat itu, dari 50 peserta kegiatan kami dibagi ke dalam tiga kelas privasi motivasi. Dimulai dari kelas social project, entrepreneur, dan achievement. Saat itu aku masuk kedalam kelas sosial project dan tentunya saja saya terkejut dengan semua teman-teman peserta yang sudah duluan bergerak dibidang sosial ketimbang saya sendiri. Jujur pada saat itu saya malu dan ingin menangis ketika mendengarkan teman-teman bercerita mengenai aktifitas sosial mereka dan mulai saat itu saya berjanji dalam diri saya untuk mau menjadi seorang relawan dimanapun kondisi negaramu sedang membutuhkanmu.

Singkat cerita, pada suatu hari masuklah info ke akun whatsup milik saya tentang informasi kegiatan “Travelling dan Berbagi” yang diadain oleh Turun Tangan Aceh. Jujur saja saya baru mendengar kelompok Turun Tangan Aceh tersebut. Tanpa mikir panjang saya langsung menghubungi Turun Tangan Aceh untuk ikut serta. Akhirnya saya berangkat ke kota Banda Aceh dengan kedua teman kampusku. Dari sinilah jiwa sosialku mulai terbuka dan sedikit memiliki arti untuk berbuat lebih kepada masyarakat. Dan sepulang dari acara “Travelling dan Berbagi” aku makin banyak aktifitas diluar kegiatan kampus, dan Alhamdulillah sekarang aku sudah bergabung di salah satu komunitas pemuda di Lhokseumawe dan kamipun tergabung dalam Working Team Relawan Pengungsi Rohingya bersama 14 lembaga sosial lainnya.

Menjadi relawan di camp pengungsian rohingya adalah salah satu kegiatan yang sangat luar biasa dan tidak bisa dianggap remeh pekerjaannya. Di camp aku masuk kedalam tim relawan pendidikan yang menaungi anak-anak umur 7 s/d 14 tahun. Di camp kami bekerja sama untuk memberikan kesempatan untuk para pengungsi bisa mendapatkan pendidikan nonformal di camp yang berada di kawasan desa blang adoe kabupaten Aceh Utara.

Mungkin ditulisan ini, aku mau minta doa dari para pembaca semua. Insha Allah secepatnya kami akan melakukan diskusi pembentukan Turun Tangan Chapter Lhokseumawe. Turun Tangan Lhokseumawe akan dinaungi oleh Turun Tangan Aceh dalam semua proses kegiatan yang ingin kami lakukan. Sejauh ini teman-teman Turun Tangan diseluruh Indonesia sangatlah ramah-ramah dan menerima seluruh relawan yang ingin bergabung ke Turun Tangan.

Heru Tesar Ichsan (  Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Universitas Malikussaleh )
Relawan Turun Tangan Aceh dan Koordinator Turun Tangan Lhokseumawe
Email : herutesarichsan@gmail.com / Twiter : @Teuku_ERU

Komentar

Postingan Populer